Kulit pipinya terlihat keriput seiring usianya yg hampir mendekati 58 tahun. Tetapi suara Bripka Seladi, terdengar lantang di antara para pemulung yg berkumpul di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Kelurahan Lowokdoro, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Bripka Seladi yang dikenal sebagai sosok polisi jujur berada bersama teman-teman seprofesinya. Hari itu, Minggu (7/8), dia sengaja mengundang teman-temannya di TPS tempat mereka sering berkumpul dan mencari nafkah.
Anggota Polantas Polres Malang itu sengaja mengundang para pemulung utk berbagi kenikmatan. Ia berniat membagikan uang pemberian dari dua anggota DPR RI yang diterimanya. Uang itu sebagian sengaja dibagikan secara merata.
“Ben podho ngrasakno (Biar sama-sama merasakan). Cuma sedikit, biar untuk beli cabe atau terasi,” kata Seladi dalam gurauannya, Minggu (7/8).
Seladi mendapatkan banyak penghargaan karena kejujurannya. Penghargaan itu termasuk di antaranya apresiasi yang diberikan oleh Ketua DPR RI, Ade Komarudin (Akom) dan Ketua Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo.
Keduanya berjanji menyerahkan gaji pokoknya kepada Seladi setiap bulan selama enam bulan. Pria yang sehari-hari berkantor di Satpas Satlantas itu sengaja membagi-bagikan rezekinya.
Rezeki itu, bagi Seladi, tidak hanya ditujukan kepada dirinya, tetapi sebagian menjadi hak orang lain. Karena itu Seladi yang mengaku menerima Rp 4,2 juta per bulan itu dibagi-bagi ke sejumlah pemulung yang hadir.
“Saya ingin semua bisa menikmati, sedikit-sedikit merasakan semua bersama teman-teman pemulung. Saya tidak mau menikmati sendirian,” katanya.
Sekitar 50 orang pemulung berkumpul bersama untuk mendengarkan kalimat -kalimat dari anggota Polres Kota (Polresta) Malang itu. Seladi pun menyelipkan tentang bahaya narkoba, serta ketertiban dan keamanan berlalu lintas sebelum menyerahkan santunannya.
“Hidup sekali jangan dibuat sengsara dengan narkoba. Apapun kondisinya jangan sampai diperdaya, apalagi mengedarkan narkoba,” kata Seladi yang saat itu tanpa seragan.
Seladi mengaku sudah terbiasa bergumul dgn kawan dari segala lapisan. Laki-laki yg setiap hari menguji para pembuat SIM di kantor itu tidak pernah malu dan canggung berada bersama diantara mereka.
sumber : merdeka.com
Bripka Seladi yang dikenal sebagai sosok polisi jujur berada bersama teman-teman seprofesinya. Hari itu, Minggu (7/8), dia sengaja mengundang teman-temannya di TPS tempat mereka sering berkumpul dan mencari nafkah.
Anggota Polantas Polres Malang itu sengaja mengundang para pemulung utk berbagi kenikmatan. Ia berniat membagikan uang pemberian dari dua anggota DPR RI yang diterimanya. Uang itu sebagian sengaja dibagikan secara merata.
“Ben podho ngrasakno (Biar sama-sama merasakan). Cuma sedikit, biar untuk beli cabe atau terasi,” kata Seladi dalam gurauannya, Minggu (7/8).
Seladi mendapatkan banyak penghargaan karena kejujurannya. Penghargaan itu termasuk di antaranya apresiasi yang diberikan oleh Ketua DPR RI, Ade Komarudin (Akom) dan Ketua Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo.
Keduanya berjanji menyerahkan gaji pokoknya kepada Seladi setiap bulan selama enam bulan. Pria yang sehari-hari berkantor di Satpas Satlantas itu sengaja membagi-bagikan rezekinya.
Rezeki itu, bagi Seladi, tidak hanya ditujukan kepada dirinya, tetapi sebagian menjadi hak orang lain. Karena itu Seladi yang mengaku menerima Rp 4,2 juta per bulan itu dibagi-bagi ke sejumlah pemulung yang hadir.
“Saya ingin semua bisa menikmati, sedikit-sedikit merasakan semua bersama teman-teman pemulung. Saya tidak mau menikmati sendirian,” katanya.
Sekitar 50 orang pemulung berkumpul bersama untuk mendengarkan kalimat -kalimat dari anggota Polres Kota (Polresta) Malang itu. Seladi pun menyelipkan tentang bahaya narkoba, serta ketertiban dan keamanan berlalu lintas sebelum menyerahkan santunannya.
“Hidup sekali jangan dibuat sengsara dengan narkoba. Apapun kondisinya jangan sampai diperdaya, apalagi mengedarkan narkoba,” kata Seladi yang saat itu tanpa seragan.
Seladi mengaku sudah terbiasa bergumul dgn kawan dari segala lapisan. Laki-laki yg setiap hari menguji para pembuat SIM di kantor itu tidak pernah malu dan canggung berada bersama diantara mereka.
sumber : merdeka.com
Share This :
comment 0 comments
more_vert