Calon mahasiswa baru tersebut alumni SMA Negeri 19 Medan, tempat tinggal beralamat di Jalan P. Bangka Lingk. III P. Labuhan, Medan Belawan. Ayahnya seorang supir truck dgn penghasilan 3.000.000 per-bulannya dan ibunya tdk bekerja. Walaupun tanggungan orang tuanya masih 6 orang dan adiknya masih ada yang bersekolah di SMA N 9 Medan dan SMA N 19 Medan. Namun, ayah dan ibunya bersikeukeh untuk tdk menerima bantuan beasiswa bidik misi yg diberikan. Padahal beasiswa tersebut membebaskan anaknya selama studi sampai tamat dan setiap bulannya akan dpt biaya hidup dari pemerintah. Anggapan keduanya, mereka masih banyak yg lebih membutuhkan bantuan beasiswa pendidikan itu. Oleh karena itu, atas
suruhan kedua orang tuanya Andi datang ke Unimed dengan niat untuk mengundurkan diri dari menerima beasiswa Bidikmisi, sampainya di Unimed, satpam mengarahkan ke kantor humas dan diterima oleh kepala humas, terjadilah dialog dengan menanyakan maksud dan alasan mengapa mau mengundurkan diri dari penerima beasiswa tersebut padahal orang tuanya juga tidak mampu-mampu amat, karena bekerja sebagai supir truck.
Ayahnya, Luhut Silaban mengatakan “kami sangat bangga anak kami lulus di Universitas Negeri. Bagi kami tidak masalah biaya kuliahnya, walaupun saya supir truck. Lanjutnya “kami masih bisa membiayai kuliah anak kami. Menurut kami seharusnya bidikmisi ini harus tepat sasaran, diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak mampu namun punya kemauan belajar yang tinggi dan berprestasi. Tidak apa kami membayar uang kuliah anak kami seperti mahasiswa lainnya, itu merupakan tanggung jawab kami sebagai orang tua. Kami bukan menolak rezeki beasiswa bidikmisi dari Tuhan, tapi kami rasa masih mampu, kami tidak pantas mendapatkan dan kami yakin masih ada yang lebih membutuhkan dari pada kami.”
Anak kelima dari 6 bersaudara ini tidak menyangka dirinya lulus dari jalur ujian tulis SBMPTN 2016. Andi mengatakan “awalnya dia diikutkan jalur bidikmisi oleh sekolah untuk mengikuti ujian SBMPTN di Unimed. Kepala sekolah saya berpikiran kalau saya layak diusulkan, punya prestasi dan tidak mampu, makanya saya di usulkan untuk mendapatkan beasiswa bidik misi tersebut, ya karena saya berpikiran jika dapat beasiswa bidikmisi, kan saya tidak akan memberatkan orang tua dalam kuliah, itu pikiran saya. Ya saya ikuti ujiannya, saat saya lihat pengumuman SBMPTN tanggal 28 Juni 2016 secara online, puji Tuhan, saya lulus di Unimed pada Prodi Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan sesuai dengan apa yang saya inginkan sejak dulu.”
“Sebagai anak yang baik, saya ikuti saran kedua orang tua untuk menyampaikan kepada pihak Unimed agar saya mengundurkan diri dari penerima beasiswa tersebut. Ternyata pemikiran saya dan pemikiran orang tua saya berbeda. Saya berpikir supaya tidak memberatkan kedua orang tua pada saat saya kuliah nanti, karena dapat beasiswa. Ternyata orang tua saya lain, yaitu jangan terima beasiswa tersebut karena ayah masih mampu membiayai kuliah mu sampai tamat. Semoga pihak Unimed dapat mengalihkan kepada mahasiswa baru yang betul-betul membutuhkan dan berarti bagi kelangsungan kuliah mereka”.
Tim penyelaras Unimed pak Muslim mengatakan, terima kasih atas permohonan dari orang tua Andi Silaban untuk mengundurkan diri dari penerima beasiswa bidikmisi. Akan kami sampaikan kepada pimpinan agar diambil kebijakan yg terbaik untuk dialihkan kepada mahasiswa baru yg layak menerimanya. Kami salut dengan sikap mulia masyarakat seperti ini, karena dengan keterbatasan ekonomi namun masih memiliki jiwa baik dengan menolak bantuan beasiswa. Masih banyak masyarakat yg jarang memiliki sikap baik ini. Semoga bisa jadi pelajaran bagi kita semua.
Share This :
comment 0 comments
more_vert