sumber: google |
Malam minggu bagi remaja zaman sekarang adalah waktu yg ditunggu-tunggu. Bukan hanya sebagai waktu luang untuk melepaskan penat setelah seminggu bergulat dgn pelajaran, namun bagi sebagian remaja, malam minggu identik dengan tradisi hura-hura dan wakuncar (waktu kunjung pacar). Kegiatan ini mulai marak seiring dgn masuknya budaya barat yg lebih ‘membebaskan’ hubung4n antara laki-laki dan perempuan.
Seolah sudah menjadi tradisi, bagi remaja yg tdk melakukan p4caran dan hura-hura, dianggap kuper atau tidak gaul. Padahal kegiatan yg demikian itu lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya.. Bagi remaja Islam, kegiatan malam minggu hendaknya tdklah demikian, karena remaja Islam sejati tdk akan mengikuti budaya orang-orang kafir. Tapi bagaimana jika malam minggu adalah manusia seperti kita?
Andai malam minggu bisa menangis, atas dasar apa dirinya selalu dikotori dengan kem4ksiatan?
Ya, andai malam minggu bisa menangis, andai malam minggu bisa menjerit histeris, saat muda-mudi usia tanggung itu bergandengan tangan, berboncengan, atau nongkron tak jelas hingga larut malam, mungkin tangisan akan terdengar hingga melengking di udara.
Ia tak akan pernah rela dirinya dikotori. Padahal fungsi penciptaan malam sejatinya untuk istirahat dan bermuhasaban terhadap dosa yang telah dilakukan seharian.
Malam minggu mungkin tak bisa berbuat banyak melihat dirinya terus dikotori dengan lumpur cumbuan dan ribuan kondom dari hubungan tak halal. Kita tentu beruntung malam minggu tidak melahap setiap kemaksiatan yang kita lakukan dengan terpaan angin dan badai. Namun berpikirlah, untuk apa kita melakukan kemaksiatan?
Berpikir ulanglah, bukankah hidup tidak selesai hanya dengan pacaran?
Menjelang maghrib kau telah bersiap merias diri, bercermin dengan menanti masuknya SMS ke ponsel canggihmu, lalu kau jawab dengan bergegas, Aku siap. Ahhh, Mengapa kau selalu berpikir bahwa dengan pacaran hidupmu akan berwarna dan bergairah?
Bukankah itu lagu lama? Padahal teramat besar tugasmu dalam hidup ini. Kamu harus mempersiapkan bagimana masa depanmu berprestasi, kau juga harus persiapkan bagaimana masa depan diakhiratmu akan bahagia. Sementara dngn pacaran bukankah kamu telah menghalalkan apa yang telah Allah haramkan?
Di malam minggu kau hilangkan kehormatan, di masa depan jangan heran jika kau urakan
Teramat sederhana memang, kamu keluar bersama pacar atau gebetan, nongkrong bareng hingga mabuk-mabukan atau bercumbu hingga berlangsung p3rzinah4n. Teramat sederhana jika kamu berpikir bahwa kamu gak ngapa-ngapain ko. Padahal dunia luar memberikan berjuta kemungkinan untuk kamu melakukan kemaksiatan. Sementara masa depan tdk akan pernah memberikan ruang bagi orang yg tidak serius.
Ingatlah, kualitas dirimu di masa depan tergantung dari pilihan-pilihan yang kau ambil di hari ini.
Mungkin malam minggu sampai kapanpun tdk bisa bersuara.
Tapi, malam minggu tetaplah ciptaan Allah, Ia akan mengadu jika kamu merupakan salah satu yg mengotorinya.
Sumber: http://www.sholihah.web.id/2016/08/andai-malam-minggu-bisa-menangis-tentu.html
Share This :
comment 0 comments
more_vert